Minggu, 31 Maret 2013

IRAN


PERGESERAN POLITIK SEBAGAI IMPLIKASI PENGUBAHAN NAMA PERSIA MENJADI IRAN

Oleh :
Mu’azzizah Dara Shivana

            Iran adalah satu negara tertua di dunia. Sejarahnya telah dimulai dari 5000 tahun yang lalu. Iran berada pada persilangan yang strategis di daerah Timur Tengah, Asia Barat daya. Bukti kerberadaan manusia dimasa lampau pada periode paleolitikum awal, di pegunungan Iran telah ditemukan di Lembah Kerman Shah. Dan seiring dengan berjalannya sejarah panjang ini, Iran telah menjadi panggung perebutan kekuasaan berbagai bangsa. Suatu ketika bangsa Iran melakukan penaklukan dan perluasan kerajaan ke berbagai wilayah kerajaan lainnya, namun suatu ketika juga menjadi objek penaklukan bangsa lain.
            Peradaban utama awal yang terjadi pada daerah yang sekarang menjadi negara Iran adalah peradaban kaum elarnit. Mereka telah bermukim di daerah Barat Daya Iran sejak 3000 tahun sebelum masehi (SM). Pada 1500 tahun SM lalu, suku Arya mulai bermigrasi ke Iran dari Sungai Volga utara Laut Kaspia, dan dari Asia Tengah. Akhirnya dua suku utama bangsa Arya, suku Persia dan suku Medes, bermukim di Iran. Satu kelompok bermukim di daerah Barat Laut dan mendirikan kerajaan Medes. Kelompok yang lain hidup di Iran Selatan, daerah yang kemudian oleh orang Yunani disebut sebagai Persis, yang menjadi asal kata nama Persia. Bagaimanapun juga, baik suku bangsa Medes maupun suku bangsa Persia menyebut tanah air mereka yang baru sebagai Iran yang berarti “tanah bangsa Arya”.
            Pada pertengahan abad ke-7 M, terjadilah sebuah peristiwa yang merubah nasib Iran. Tentara Arab menaklukkan negara tersebut dan kebanyakan rakyat Iran kemudian kemudian menganut agama Islam. Dengan memperkenalkan Islam, bangsa Arab mengganti kepercayaan kuno Persia, Zoroastrianisme, dan sejak itu hingga saat ini, orang Persia menjadi Muslim. Mereka mengisinya dengan warna-warna Iran yang spesifik ketika bangsa Persia itu menganut agama Islam dalam bentuk Syi’ah yang heterodoks.
            Imperialisme Barat mulai berkembang di Persia dan itu menyebabkan kerajaan Qajar yang pada saat iru berkuasa di Persia tidak mampu membangun ekonomi modern. Ketidakpuasanpun terjadi terhadap korupsi yang tertjadi dalam kerajaan. Seiring dengan kekecewaan terhadap dominasi ekonomi bangsa asing dan tekanan politik imperalis barat yang mengakibatkan terbentuknya gerakan massa. Hasil dari gerakan massa tersebut adalah tuntutan akan reformasi konstitusional, yang diimplementasikan pada tahun 1906.
            Selama masa Perang Dunia I, Iran menjadi ajang pertempuran meskipun negara tersebut bersikap netral. Pada tahun 1920 Sayid Zianuddin Taba tabai, seorang politisi iran, dan Reza Khan, seorang perwira kavaleri, menggulingkan Dinasti baru, Dinasti Pahlavi. Selama 20 tahun masa kekuasaannya, dia menindas suku bangsa Kurdi, Baluchis, Qashqis, serta gerakan pemberontakan lainnya dan mengakhiri pemerintahan arab semiotonomi Syekh Khazal yang mendapatkan proteksi dari Inggris di Khuzistan. Setelah itu, Nama Iran mulai digunakan tepatnya pada tahun 1935 saat Shah Reza Pahlavi, raja Iran meminta agar masyarakat internasional menggunakan istilah Iran. Istilah ini berarti Bumi Arya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar