Kamis, 28 Februari 2013

TuGAS MatKuL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


UPAYA MENGKRITISI KURIKULUM 2013
(final tes MK Belajar Pembelajaran)

Bacalah dengan cermat Kurikulum 2013 untuk SD/SMP/SMA/SMK (pilih salah satu)
1.      Menurut pendapat anda, kurikulum 2013 tersebut lebih banyak mengacu pada filosofi pembelajaran behavioristic, kognitivistic atau humanistik/konstruktivistik? Berikan dasar pemikiran pendapat anda!
Jawab:
Menurut saya kurikulum 2013 lebih mengacu pada filosofi pembelajran behavioristik, kognitivistic atau humanistik/konstruvistik karena mengacu pada pelatihan refleks-refleks peserta didik sehingga dapat dikuasai dengan baik tanpa mementingkan aspek mental seperti kecerdasan, struktur ingatan  atau cognition (sebagai aktifitas mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan, dan menggunakan pengetahuan), kreatifitas peserta didik  dalam mencari pemecahan masalah atau dalam melakukan tugas yang dihadapinya, serta melibatkan potensi psikis yang bersifat kognitif, afektif (perasaan), dan konatif (psikomotorik).
·         Pembelajaran Behavioristik merupakan salah satu pembelajaran yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
·         Teori belajar kognitivistik mengacu pada wacana psikologi kognitif, yang didasarkan pada kegiatan kognitif dalam belajar. Para ahli teori belajar ini berupaya menganalisis secara ilmiah proses mental dan struktur ingatan atau cognition dalam aktifitas belajar. Cognition diartikan sebagai aktifitas mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan, dan menggunakan pengetahuan (Lefrancois, 1985). Tekanan utama psikologi kognitif adalah struktur kognitif, yaitu perbendaharaan pengetahuan pribadi individu yang mencakup ingatan jangka panjangnya (long-term memory). Psikologi kognitif memandang manusia sebagai makhluk yang selalu aktif mencari dan menyeleksi informasi untuk diproses. Perkatian utama psikologi kognitif adalah upaya memahami proses individu mencari, menyeleksi, mengorganisasikan, dan menyimpan informasi. Belajar kognitif berlangsung berdasar schemata atau struktur mental individu yang mengorganisasikan hasil pengamatannya.
·         Konsep belajar menurut teori belajar konstruktivistik yaitu pengetahuan baru dikonstruksi sendiri oleh peserta didik secara aktif berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya. Pendekatan konstruktivisme dalam proses pembelajaran didasari oleh kenyataan bahwa tiap individu memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi kembali pengalaman atau pengetahuan yang telah dimilikinya. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa pembelajaran konstruktivisme merupakan satu teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah ada dalam diri mereka masing-masing. Guru hanya sebagai fasilitator atau pencipta kondisi belajar yang memungkinkan peserta didik secara aktif mencari sendiri informasi, mengasimilasi dan mengadaptasi sendiri informasi, dan mengkonstruksinya menjadi pengetahuan yang baru berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki masing-masing.
·         Teori belajar humanistik memandang kegiatan belajar merupakan kegiatan yang melibatkan potensi psikis yang bersifat kognitif, afektif, dan konatif. Ibu, yang dicontohkan di atas hanya melihat kegiatan belajar anaknya dari sisi afektif semata tanpa menyadari bahwa sisi afektif (perasaan) dan konatif (psikomotorik) turut pula berperan dalam belajar.

2.      Menurut pendapat anda, secara umum dibanding dengan kurikulum saat ini (KTSP 2006), adakah kelebihan dan kelemahannya?

KTSP 2006
Kurikulum 2013
Kelebihan
  1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
  1. Kurikulum 2013 merupakan asli Indonesia, tanpa terkontaminasi dengan kurikulum di negara lain, jadi akan lebih menunjukkan jati diri bangsa Indonesia, hal ini seperti yang pernah dikatakan oleh Muhamad Nuh.

  1. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
  1. Secara konsep, kurikulum baru ini menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang sebelumnya.


  1. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya.
  1. Kurikulum baru ini dapat mengakomodir kepentingan peserta didik, yang sebagian besar mereka saat ini secara sosiologis sedang berada dalam tahapan generaso Z, yakni suatu generasi yang hidup dan dibesarkan dalam era digital, dengan segala kompleksitas yang menyertainya


  1. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
  1. Memberikan peluan kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya.
  1. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.
  1. Siswa menjadi lebih aktif, karena yang semula murid diberi tahu menjadi mencari tahu sendiri dalam pembelajaran.
  1. Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.
  1. Penambahan jam pelajaran dimaksudkan agar siswa lebih menguasai mata peljaran yang diberikan.
  1. Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untyuk menyususn dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.

  1. Dalam kurikulum 2013, kompetensi lebih dikembangkan melalui teknik integratif, mata pelajaran, praktik, dan kreativitas
Kelemahan
  1. Masih dilaksanakannya UAN sebagai tolak ukur
  1. Perubahan kurikulum yang ada saat ini hanya fokus pada materi ajar saja.

2.   Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.
  1. Dengan penambahan jam belajar siswa, perlu juga dipikirkan mengenai psikologis anak.

  1. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP .
  1. Dalam kurikulum 2013 ada beberapa mata pelajaran yang dihilangkan dan itu membuat guru yang dibidangnya khawatir.

  1. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan
  1. Peran guru sangat berkurang karena didalam kurikulum 2013 peran siswa yang aktif sangat dianjurkan.

  1. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru untukmendapatkan tunjangan profesi.
  1. Jam pelajaran yang ditambah secara otomatis akan berdampak dengan jam mengajar guru yang juga bertambah, yang dikhawatirkan waktu untuk keluarga bagiseorang guru.
  1. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
  1. Belum bisa menyesuaikan pada rumpun pelajaran dasar dan pelajaran umum.
  1. Konten kurikulum masih terlalu padat, misalnya saja masih terdapat banyak mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui perkembangan usia anak.
  1. Pengetahuan banyak yang dilepaskan dan tidak menjurus karena siswa diharapkan mampu mencari bahan pelajaran sendiri.

3.      Menurut pendapat anda, dilihat dari mata pelajaran yang akan anda ajarkan                                          di SD dibanding dengan kurikulum saat ini (KTSP 2006), adakah kelebihan dan kelemahannya?

KTSP 2006
Kurikulum 2013
Kelebihan
  1. KTSP mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat karena lebih sederhana
  1. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6, sehingga lebih bisa fokus dalam mempelajari materinya.

  1. Meningkatkan kreatifitas guru, kepala sekolah, dll dalam penyelenggaraan program pendidikan
  1. Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta) semua mata pelajaran.

  1. KTSP menitikberatkan pada matra pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan oleh siswanya.
  1. Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan substansi pelajaran, sehingga siswa mampu berkompetensi dalam setiap mata pelajaran.

  1. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat
  1. Pengembangan Diri pada siswa akan berkembang diintegrasikan ke semua mata pelajaran.

  1. Menanamkan kebiasaan berfikir kritis, kreatif, dan mandiri
  1. Siswa lebih mengerti dan memahami akan kesenian Indonesia karena Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya.
Kelemahan
  1. Masih terdapat banyak mata pelajaran sehingga siswa kurang terfokus dan terkadang memberatkan siswa dalam berfikir.
  1. Jumlah jam bertambah 4 Jam Pelajaran/minggu yang dikhawatirkan mengganggu psikologis anak.

  1. Adanya Ujian Nasional tingkat SD, meskipun di dalam KTSP tidak mengenal Ujian Nasional.
  1. Beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini,

  1. Mengkhawatirkan bagi guru karena jam mengajar dikurangi, yang otomatis pendapatan juga dikurangi.
  1. Peserta didik diharuskan/dituntut memiliki kelebihan dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan

  1. Siswa belum sepenuhnya paham akan yang dipelajari karena belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
  1. Berkurangnya pengetahuan, karena IPA dan IPS hanya digunakan sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran

 sEmoGa Bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar